VISI
menjadi wedding organizer terdepan dan terpercaya serta menjadi trend setter dalam memberikan jasa penyelenggaraan pernikahan.
menjadi partner yang terpercaya
MISI
- Memberikan Pemecahan Terbaik dan terkonsep di Bidang Wedding
- Memberikan Pelayanan yang berkualitas dan kekeluargaan kepada pihak konsumen
- Mengembangkan potensi sumber daya manusia yang memiliki pihak konsumen
Pernikahan adalah momen paling penting bagi pasangan pengantin. Peristiwa yang diharapkan terjadi sekali seumur hidup ini tentu memerlukan persiapan yang sangat matang. Masyarakat jaman sekarang memiliki tingkat kesibukan yang cukup tinggi sehingga untuk mempersiapkan pesta pernikahan agar berjalan dengan baik tentunya sangat menguras pikiran dan waktu. Karena itulah peluang bisnis Wedding Organizer (WO) sangat menjanjikan. seberapa besar prospek usaha ini dan apa saja yang harus dipelajari agar sukses di bidang ini?
Tugas WO adl membantu calon pengantin pada saat acara pernikahan berlangsung. sedangkan WO yang membantu calon pengantin dari mulai persiapan pernikahan, membantu mencarikan vendor seperti gedung atau hotel tempat berlangsungnya acara resepsi pernikahan, katering, dekorasi, hingga mengorganisasikan saat acara di hari-H yaitu mengoordinasi seluruh pihak yang yang terlibat dipesta pernikahan mulai dari calon mempelai, keluarga, lokasi, vendor dan pengisi acara, termasuk pengaturan jadwal meeting dan gladi bersih disebut wedding planer.
Berbagai strategi yang dilakukan oleh berbagai jasa WO diantaranya adalah servis yang diberikan kepada pelanggannya, adapula WO yang menyesuaikan budget (biaya) dan menyesuaikan apa yang diinginkan klien. selain itu juga ada WO yang menyediakan sistem paket pernikahan.
Biasanya sistem pasar menengah atas lebih berminat terhadap konsep wedding yang lokasinya di hotel karena dinilai lebih praktis, mengingat dalam satu hotel biasanya sudah tersedia ruangan acara hingga kama pengantin dengan penampilan yang lebih mewah. lain halnya dengan kelas menengah ke bawah kebanyakan dilakukan digedung-gedung pernikahan, masjid dan auditorium.
Perbedaan lainnya dari segi acara, untuk kelas menengah keatas lebih simple tanpa pernak-pernik acara yang berlebihan. misalnya setelah pasangan pengantin masuk bersama dengan orangtua, kemudian potong kue,tamu datang kemudian makan. sedangkan kelas menengah kebawah lebih menyukai pernak-pernik pernikahan misalnya saat masuknya pengantin keruangan pernikahan ada iring-iringan tarian,sulap dll.
Pokok harga WO :
Biasanya harga jasa WO disesuaikan dengan kebutuhan klien. WO yang membantu calon pengantin dari sebelum pernikahan sampai hari-H tentun saja tarifnya berbeda dengan WO yang hanya menangani saat berlangsungnya acara hari-H saja. Begitupulah jika klien ingin bertemu pihak WO berkali-kali tentu biaya lebih besar. Begitu juga ada WO yang mematok harga dengan menghitung dari total biaya pernikahan, yang totalnya berkisar 10-20%.
Diintip dari salah satu WO terkenal yang lebih banyak dari klien kelas menengah ke atas dan mematok tarif jasa atau fee untuk pihak WO sekitar Rp.10 jt untuk mengorganisasi acara saat hari-H saja.
sedangan untuk kelas menengah ke bawah kisaran tarifnya dibawah RP.10 jt. Tapi kalo pihak WO mengurus dari nol sampai hari-H, tarifnya bisa sampai 25 jt.
Bekerjasama dengan pihak Vendor :
Untuk menunjan hari-H dibutuhkan vendor yang menyediakan sarana kebutuhan saat pernikahan, seperti katering, dekorasi, foto dan video, undangan, suvenir, band dan gaun pengantin dll.
Berapa modal dan bagaimana pemasarannya?
untuk memulai usaha ini yang terpenting adalang menjalin kerjasama dengan para vendor yang berkualitas dan pinter cari calon klien. sedangkan untuk peralatan yang dibutuhkan hanya kebutuhan administrasi awal usaha diantaranya telepon, kop surat. brosur, dan kartu nama hingga biaya promosi lewat website.
pemasaran jasa WO ini awalnya dapat dimulai dari mulut ke mulut (teknik jitu bagi pemula) atau menyebar brosur. nah setelah itu kita bisa memasang iklan di media yang bersangkutan dengan bisnis WO atau mengikuti berbagai pameran . tips lainnya untuk pemula sebaiknya tarif jasa WO nya yang terjangkau klien alias murah (berkualitas).
Persaingan usaha ini paling ketat berada dikelas menengah ke atas karena kalangan ini sering menggunakan jasa Wedding Organizer. Karena itu pelaku usaha yang targetnya kelas menegah ke atas berlomba-lomba memberikan sesuatu yang lebih dalam memenuhi kebutuhan klien.
Tips bekerjasama dengan Vendor:
- memilih vendor yang memiliki kredibilitas yang tinggi dalam menggekar acara.
- testimoni dari pengguna vendor sebelumnya
- review tiap acara wedding
- bertindak tegas bila ada vendor yang lalai atau pekerjaan yang tidak sesuai. ini sangat penting karena dimata klien vendar adalah bagian dari WO, jadi kalau ada kesalahan kecil pasti deh mempengaruhi citra WO.
- memiliki lebih dari satu vendor karena apa? karena kadang-kadang klien yang datang memiliki biaya yang berbeda-beda oleh karena itu kita dapat memberi alternatif dengan vendor yang berbeda pula.
-ketentuan pembayaran vendor
Pembayaran dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu langsung dan tak langsung.
Pembayaran secara langsung yaitu klien membayarkan kewajiban langsung kepada vendor. begitupula sebaliknya, bila tidak langsung maka pembayaran dilakukan melalui pihak WO.
Tips Sukses :
- ketrampilan manajerial yaitu dari perencanaan,pelaksanaan,pengawasan dan evaluasi. selain itu kemampuan komunikasi, kemampuan mengatur dan kontrol untuk mempersiapkan hari-H karena banyak elemen yang dibutuhkan.
- lakukan inovasi-inovasi dari segi layanan. misalkan sediakan fee konsultasi di website yang membahas persoalan yang membahas pernikahan secara umum.
- after sale servis setelah hari-H juga diperhatikan. misalnya mengingatkan ke pihak vendor/patner apakah sudah jadi foto saat acara wedding, meskipun tidak ada kewajiban WO untuk hal itu.
Perhitungan usaha WO
Modal awal Rp.5.000.000
Biaya operasional dan peralatan
(kop surat, brosur, kartu nama, telepon,transportasi,dan lainnya)
Pengeluaran
Pembayaran Vendor Rp. 75.000.000
(sewa gedung,undangan,katering,penghulu,penata rias, konsep acara
dokumentasi dan lainnya)
(1 acara x 75% x total biaya acara)
(1 acara x 75 % x Rp. 100 juta per acara)
Biaya operasional Rp. 14.000.000
-Gaji karyawan Rp. 9.000.000
karyawan tetap
(2 orang x @ Rp. 2000.000 per bulan = Rp. 4.000.000)
karyawan lapangan
(10 orang x @ Rp. 500.000 per bulan = Rp.5.000.000)
-Telepon, transportasi dan lainnya Rp. 5.000.000
Total Pengeluaran Rp. 89.000.000
Dari perhitungan di atas, modal awal yang dibutuhkan untuk merintis usaha ini hanya sebesar Rp. 5.000.000, sedangkan biaya dalam satu acara yang digunakan untuk pembayaran vendor dan biaya operasioanl seluruhnya berasal dari klien, sehingga dapat di proyeksikan :
Pendapatan (pembayaran dari pihak klien) Rp. 100.000
(1 acara x biaya acara)
(1 x Rp. 100.000.000)
Pengeluaran Rp. 89.000.000
(Pembayaran vendor + biaya operasional)
Keuntungan bersih (11 %) Rp.11.000.000
(Pendapatan-Biaya Operasional)= keuntungan
(Rp. 100.000.000 - Rp. 89.000.000)
return on investment (balik modal) kurang dari 1 bulan